Jumat, 31 Mei 2013

SENKOM Pekanbaru ikuti Upacara Hut Bhayangkara ke 66

Alhamdulillah tidak kurang dari 25 personel SENKOM Mitra Polri Sektor Pekanbaru telah mengikuti Upacara Hut Bhayangkara ke 66. Mendung yang masih tersisa sehabis diguyur hujan lebat tadi malam tidak mengendorkan semangat rekan-rekan Senkom Mitra Polri untuk tetap hadir tepat waktu dan mengikuti acara dengan penuh semangat dan antusias.

Hadir selaku tamu Undangan antara lain Gubernur Riau H.M. Rusli Zainal, DanLanud, DanRem, Muspida Provinsi dan Tokoh Masyarakat. Dan sebagai Pemimpin Upacara langsung dipimpin oleh Kapolda Riau Brigjen Pol Drs. Suedi Husein.

Upacara Hut Bhayangkara ke 66 di isi dengan berbagai acara, diantaranya Pemeriksaan barisan oleh Kapolda Riau, Penyerahan Tanda Penghargaan dari negara kepada aparat Kepolisian, Penyampaian Pidato Presiden, dan berbagai atraksi yang diperagakan oleh Polwan yang juga baru selesai ber car free day yang terletak tidak jauh dari lokasi Upacara.

Berbagai atraksi pada acara ini sangat menarik perhatian masyarakat sekitar. Seperti apa kemerianah acara ini.... mari kita intip kegiatannya.

Polda Persempit Gerak Teroris

Wakapolda Jatim Brigjen Polisi Drs. Moechgiarto SH M.Hum membuka acara Silaturahim Kapolda dengan Tomas, Toga, Toda dalam rangka mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, Selasa siang (28/5) di Gedung Mahameru Polda Jatim.

Hadir di acara ini pejabat Polda Jatim, Kasat Binmas se Jatim, Kadiskesbangpol, Ketua MUI Jatim, Senkom Mitra Polri, para Rektor Perguruan Tinggi se Jatim.

Dalam sambutan tertulis Kapolda yang dibacakan oleh Wakapolda dikatakan bahwa situasi kamtibmas Jatim yang sangat kondusif ini supaya ditingkatkan, karena masalah kamtibmas bukan hanya tanggung jawab Polri tapi juga peran aktif masyarakat sangat dominan membantu.

Keterbatasan jumlah Polisi yang terbatas tidak mampu menangani semuanya, untuk lebih mewujudkan kamtibmas yang kondusif agar pos-pos kamling dihidupkan kembali, siskamling digalakkan lagi serta jangan lupa bila ada tamu 1 x 24 Jam supaya lapor.

Disampaikan juga bahwa dalam proses penegakan hukum saat ini sudah berubah, Polisi lebih mengedepankan manfaat, keadilan kemudian kepastian hukum. Proses penegakan hukum ini hanya dipegang oleh para Kapolsek, Kapolres, Kapolda juga kepala direktorat.


Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Drs Abdul Ghofur,SH.MH, mengatakan Extra Ordinary Crime adalah ungkapan untuk teroris dalam desertasinya untuk gelar Doktor masalah teroris.

Masalah teroris mendapat perhatian khusus karena sangat berbahayanya kejahatan ini, kejahatan ini dikalisifikasikan dalam “ Man Made Desaster “ artinya penyerangan membabi buta tidak jelas yang dituju dalam kejahatan ini, tapi menyangkut semua orang yang ada di sekitar kejadian (TKP).

Dalam Undang-Undang no.15 2003 tentang teroris hukumannya sangat berat tapi hukuman tersebut tidak membuat takut pelaku atau calon pelaku, hal ini yang membuat sulit dalam membasmi teroris.

Mereka ditangkap dan diinterogasi tapi tidak takut dengan apapun. Tidak takut kehilangan anak, kehilangan istri, hanya satu tujuan jihad jika dapat membunuh dan jika mati akan dijemput bidadari, fakta di lapangan para teroris muncul karena kemiskinan, ketidakmampuan dan salah arah, tambah Ghofur.

Lebih lanjut disampaikan oleh Ghofur, secara umum situasi kamtibmas di Jawa Timur sampai saat ini sangat kondusif, hal ini adalah berkat keterlibatan semua unsur masyarakat dan Polisi.

Dalam menjaga kamtibmas di Jatim, Polda telah melaksanakan 12 program operasi baik operasi terbuka maupun tertutup. Gangguan kamtibmas di Jatim dalam data Polda meliputi 4 unsur yang menjadikan konflik antara lain : konflik Ekososbud, konflik Sara , konflik sumber daya dan konflik wilayah. (senkom)

Wakapolri Coba Alat Komunikasi Senkom

Kecepatan alat komunikasi yang digunakan Senkom Mitra Polri dalam menyampaikan informasi dari seluruh penjuru tanah air kepada aparat terkait di pusat, menarik perhatian Wakapolri Komjend Nanan Soekarna untuk mencobanya setelah penutupan Diklat Kamtibmas dan Telematika di Gedung Minhajurrosyidin Lubang Buaya Jakarta Timur (11/4/13).

Di hadapan 500 peserta diklat telematika Senkom Mitra Polri Nanan Soekarna melakukan komunikasi dengan Misyadi anggota Senkom Mitra Polri di Patumbak Medan Amplas Sumatera Utara mempergunakan HT yang tersambung se nusantara.

Silahkan terus koordinasi dengan kami dalam menjaga kamtibmas di wilayah masing-masing dan selamat bertugas, kata Nanan dalam komunikasi tersebut.

Komunikasi yang dilakukan Wakapolri langsung didengarkan dan direspon oleh anggota Senkom Mitra Polri di seluruh penjuru nusantara dengan mempergunakan HT.

Peralatan seperti inilah yang kami butuhkan, agar setiap tanda-tanda adanya kejadian adanya gangguan kamtibmas dapat segera disampaikan, tambahnya.

Alat komunikasi Senkom Mitra Polri terdiri dari analog dan digital, dengan swadaya memanfaatkan alat komunikasi masa lalu seperti HT dan Rig dimodifikasi untuk dimaksimalkan penggunaannya, digabung dengan teknologi masa kini sehingga bisa dipakai komunikasi jarak jauh seperti semboyannya menembus jarak tanpa batas.(senkom)

Pembukaan Diklat Nasional Kamtibmas dan Telematika Senkom

Diklat Kamtibmas dan Telematika Senkom Mitra Polri bersama Mabes Polri diikuti 1500 peserta dibuka secara resmi oleh Kabaharkam Polri Komisaris Jenderal Polisi Drs. Oegroseno, SH (9/4/13) mewakili Wakapolri.

Pembukaan Diklat Kamtibmas dan Telematika Senkom Mitra Polri ditandai dengan pelepasan balon udara pada saat upacara pembukaan di lapangan gedung Minhajur Rosyidin Lubang Buaya Jakarta Timur.

Hadir dalam pembukaan Pejabat Mabes Polri, Mabes TNI, Ketua KNPI, BNPB, Kemenpora dan undangan lainnya.

Dalam sambutan Kabaharkam, saat ini Polri sedang melaksanakan proses reformasi untuk menjadi kepolisian yang profesional, maka Polri harus menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan masyarakat dengan cara merubah paradigma dari yang reaktif dan konvensional menjadi proaktif dan modern dengan mengedepankan kemitraan dalam rangka pemecahan masalah-masalah sosial

Polri sadar bahwa untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan tenteram dalam masyarakat Polri tidak dapat bekerja sendiri akan tetapi Polri harus bermitra dengan masyarakat [Senkom Mitra Polri].

Dalam hal ini masyarakat tidak hanya sebagai obyek dalam ketertiban masyakarat akan tetapi sejajar/setara dengan Polri untuk bersama-sama memecahkan masalah sosial yang ada di masyarakat.

Peran serta masyarakat sebagai state holder dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat harus kembali diberdayakan dan ditingkatkan sehingga masing-masing anggota masyarakat dapat berperan aktif untuk menjaga keluarga dan lingkungannya dari gangguan kamtibmas.

Oleh karena itu diharapkan setiap anggota Senkom Mitra Polri yang ada di seluruh Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya bersama dengan masyarakat untuk membantu dan mensosialisasikan tugas dan kegiatan pemolisian dalam mewujudkan atau terciptanya situasi yang kondusif dan siskamtibmas secara swakarsa.

Keterbatasan sumber daya Polri yang merupakan salah satu hambatan internal Polri dalam pembinaan kamtibmas akan terbantu dengan adanya partisipasi masyarakat terutama dari Senkom Mitra Polri sebagai mitra polri dalam pembinaan kamtibmas, lanjutnya.

Rapat koordinasi Pengurus Pusat Senkom Mitra Polri dengan Mabes Polri dilakukan setelah upacara pembukaan yang dihadiri pula oleh ketua Senkom Mitra Polri Provinsi se Indonesia untuk melaporkan semua kegiatan Senkom yang telah dilakukan

Pada diklat ini Mabes TNI juga memberikan materi tentang peranan Negara dalam mengamankan setiap jengkal wilayah NKRI yang disampaikan pada peserta kamtibmas. Materi pembuatan Blog, Eqso, Direction Finder, Cara buat RPU, mengukur jangkauan pancaran radio diberikan pada 500 peserta diklat telematika.(senkom)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes